PENILIK ADA DAN BISA

Kamis, 09 Juli 2020

GENERASI EMAS, DI BAWAH BAYANG-BAYANG GENERASI YANG TERLUKA?





                                                                    Oleh M. Kasim

Jujur, menyesal  hari ini, 09-07-2020, saat ada kesempatan bertanya kegiatan webinar GTK PAUD, dengan narsum Kak Lucy dan  Kak Seto, saya ada kendala teknis. Pertanyaan saya begini: ada kekhawatiran cita-cita bangsa Indonesia, untuk mendapatkan Generasi Emas Tahun 2045, akan berbuah Generasi yang Terluka. Masa pandemik ini,  hipnosis dan hipnoterapi, tidak hanya untuk AUD, tetapi seharusnya juga orang-orang dewasa di sekitarnya.

Mungkin akan ada jawaban yang sangat menarik dari narsum yang luar biasa itu…  Tapi biarlah…. Paling tidak materi webinar hari ini benar-benar mampu menggapai alam bawah sadar saya, bahwa ada sesuatu yang “mengerikan” yang kemungkinan terjadi, dan itu bergantung keputusan sekarang.

Tidak ada pihak yang salah

Semua umat diberi pencerahan oleh Yang Mahakuasa, Alloh SWT,  bahwa  semua makhluk tidak memiliki apa-apa kecuali ketidakberdayaan di dunia ini. Keterlenaan atas kepercayaan bahwa semua  bisa dilakukan, luluh lantak hanya dalam waktu  tidak lebih dari setahun, dengan adanya Pandemi Covid-19. Tanpa kecuali, lintas negara, lintas profesi dan  lintas status sosial. Ya semoga  semua bisa mengambil hikmah dari balik musibah.

Pihak mana yang paling terdampak? Benar seluruhnya tanpa kecuali.  Berbagai sendi kehidupan tidak ada yang tidak tersentuh . Kehidupan keagamaan, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Lebih spesifik pendidikan, yang merupakan satu bidang menjadi harapan bertumbuh dan berkembang peradaban bangsa.

Maka saat ini, yang paling tepat  jangan saling berhadapan. Menyalahkan pihak lain, untuk mencari pembenaran dirinya. Melemparkan beban kepada pihak lain, untuk melepas tanggung jawabnya. Posisi semua tidak berbeda: menghadapi permasalahan yang sama.

 Anak Usia Dini (AUD), Selamatkan

Berbicara pendidikan, maka sewajarnya jika yang pertama menjadi titik fokus, jenjang PAUD. Mengapa demikian? Bukan bermaksud memandang remeh jenjang yang lain, melainkan sebagai bentuk pemikiran berlandaskan filosofis pendidikan sebagai suatu investasi jangka panjang.

AUD yang saat ini yang sedang bertumbuh kembang, pada tahun 2045 akan mendominasi bangsa ini. Apalagi menurut perhitungan, saat itu bangsa ini memperoleh bonus demografi, yang hampir sebagian besar, penduduk Indonesia adalah usia produktif. Tidak terbayangkan bagaimana kelak jika mereka yang seharusnya generasi berjaya, namun karena secara psikologis terdampak pusaran permasalahan pandemik Covid-19, menjadi generasi yang terluka.

Kembali ke topik awal,  bagaimana menumbuhkan kesadaran semua pihak, untuk menyelamatkan satu generasi, yang nantinya diharapkan akan menerima tongkat estafet mengawal jalan bangsa ini. Tidak ada solusi yang tepat selain bentuk kebulatan tekat  bagaimana melindungi pendidikan AUD. Pemerintah, keluarga, masyarakat, satuan pendidikan, tokoh agama, public figure, tanpa kecuali,  wajib bahu-membahu merapatkan barisan : save the children..!!!

Patut mendapat apresiasi saat Pengurus Pusat HIMPAUDI mengeluarkan surat himbauan dan pamflet/poster yang berisikan ajakan, motivasi atau gerakan menumbuhkan kesadaran semua pihak, bersama-sama tetap memberikan layanan pendidikan dan pengasuhan kepada AUD. Suatu bentuk kepedulian bahwa AUD memang patut dan layak diperjuangkan. Semoga mimpi buruk, tidak jadi kenyataan.  


6 komentar:

  1. Sikap saling memahami, saling gotong royong, lebih empaty, simpati pada siapapun, dan masih banyak hikmah dibalik Pandemi Covid19. Mantap pak Marsum pencerahannya dan sukses selalu

    BalasHapus
  2. Aamiin... Dulurku Lanang...

    BalasHapus
  3. Memang seharusnya kita perjuangkan bersama sama dan covid 19 ini semoga cepat berlalu,salam sehat buat Marsum Kasim.

    BalasHapus

IKM PAUD: ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) PAUD SERUPA SILABUS

  Oleh M. Kasim Menyambung artikel sebelumnya, mencermati konsep dan bentuk fisik ATP. Terus terang, artikel ini memungkinkan memantik dis...