Oleh M. Kasim
Menyambung artikel sebelumnya,
mencermati konsep dan bentuk fisik ATP. Terus terang, artikel ini memungkinkan memantik
diskusi bagi beberapa pihak yang terkait dalam IKM, khususnya di
jenjang PAUD. Sepanjang yang saya ketahui dari berbagai kegiatan webinar, atau
yang lain dari narasumber, belum ada yang secara khusus tertarik menyibak kalimat “ ATP memiliki
fungsi serupa dengan silabus”.
Bagi saya kalimat tersebut, bukan
saja bermakna, melainkan lebih daripada
itu. Tercantumnya dalam Buku Panduan Pembelajaran dan Asesmen (PAUD, Dikdas dan
Dikmen), tahun 2022, yang diterbitkan oleh BSKAP, merupakan pembuka landainya
jalan terjal dalam IKM PAUD. Oleh sebab itu, berikut ini tawaran bagaimana mengonstruksi
ATP PAUD yang fungsinya serupa silabus.
A. GBPP dan Silabus
Sebagaimana yang disinggung pada artikel
sebelumnya, bahwa dari perkembangan kurikulum terdahulu hingga terakhir,
dikenal perangkat: GBPP (Garis-Garis Besar Program Pembelajaran) dan Silabus. Jika
dicermati, GBPP dan Silabus memiliki fungsi yang serupa.
GBPP memiliki komponen pokok antara lain materi pembelajaran,
alokasi waktu yang dibutuhkan, tujuan pembelajaran (tujuan instruksional umum
dan tujuan instruksional khusus), pokok bahasan dan atau subpokok bahasan,
metode, media, alat bantu, dan referensi yang digunakan. Sedangkan silabus
mencakup kompetensi inti dan dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Bahasan kali ini tidak mendalami GBPP dan silabus, namun
hanya menggarisbawahi bahwa fungsi keduanya adalah sebagai pedoman dalam
pengembangan pembelajaran lebih lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran,
pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pengembangan sistem penilaian.
Dengan demikian betapa urgennya keberadaan kedua perangkat
tersebut. Berdasarkan pemahaman inilah, maka pada IKM PAUD, adanya ATP yang
berfungsi serupa silabus, menjadi sebuah keniscayaan.
B. Konsep dan Prinsip ATP PAUD
Dalam Buku Panduan Pembelajaran dan Asesmen (PAUD,
Dikdas dan Dikmen), tahun 2022, yang diterbitkan oleh BSKAP dijelaskan:
1. Konsep ATP PAUD
Alur tujuan pembelajaran sebenarnya memiliki fungsi yang serupa
dengan apa yang dikenal selama ini sebagai “silabus”, yaitu untuk perencanaan
dan pengaturan pembelajaran dan asesmen secara garis besar untuk jangka waktu
satu tahun. Oleh karena itu, pendidik dapat menggunakan alur tujuan
pembelajaran saja, dan alur tujuan pembelajaran ini dapat diperoleh pendidik dengan:
(1) merancang sendiri berdasarkan CP, (2) mengembangkan dan memodifikasi contoh
yang disediakan, ataupun (3) menggunakan contoh yang disediakan pemerintah.
Bagi pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri,
tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya akan
disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis,
dan logis dari awal hingga akhir fase. Alur tujuan pembelajaran juga perlu disusun
secara linier, satu arah, dan tidak bercabang, sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran
yang dilakukan dari hari ke hari.
Dengan demikian kalimat inti dari konsep ATP PAUD:
- Alur tujuan pembelajaran perencanaan dan
pengaturan pembelajaran dan
asesmen secara garis besar dalam satu tahun, serupa dengan
fungsi silabus
- Alur tujuan
pembelajaran harus tuntas satu fase, tidak
terpotong di tengah jalan
- Alur tujuan pembelajaran perlu
dikembangkan secara kolaboratif, (apabila guru mengembangkan, maka perlu kolaborasi guru lintas tingkatan dalam
satu fase
- Untuk PAUD, esensi alur tujuan
pembelajaran adalah perencanaan pembelajaran berdasarkan laju perkembangan
anak dan dikembangkan oleh
masing-masing satuan agar dapat mencapai CP
- Tidak ada format komponen alur tujuan
pembelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah. Komponen alur tujuan
pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan yang
mudah dimengerti oleh pendidik
- Alur tujuan
pembelajaran fokus pada pencapaian CP, bukan profil pelajar
Pancasila
Konsep ATP PAUD dapat digambarkan sebagai berikut:
Sebagaimana silabus, ATP PAUD dibutuhkan oleh Pendidik PAUD dalam
mengembangkan Perencanaan Pembelajaran, Pedoman Pelaksanaan Pembejaran dan
Penilaian. Pengembangan ATP PAUD seperti yang terlihat pada gambar di atas,
merupakan rangkaian dari 3 hal pokok: Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan
Pembelajaran (TP) dan Tujuan Kegiatan (TK).
Tahapan perumusan 3 hal tersebut dapat dilihat pada bagan berikut:
2. Prinsip Penyusunan ATP PAUD
Dari
beberapa prinsip yang dipaparkan dalam buku pedoman, dapat disimpulkan,
prinsip-prinsip penyusunan ATP PAUD:
· Sederhana dan Informatif
Mudah
dipahami, tidak multitafsir
· Esensial dan Kontekstual
Memuat aspek
pembelajaran yang sangat mendasar atau penting yakni kompetensi, konten, dan
hasil pembelajaran
· Berkesinambungan
Antartujuan
pembelajaran saling terkait dan merupakan capaian secara runtut, sistematis,
dan berjenjang
· Pengoptimalan tiga aspek kompetensi
(Taksonomi Bloom)
Pengoptimalan
tiga aspek kompetensi yaitu: pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
berjenjang selaras dengan tahapan kognitif
· Merdeka Belajar
Pemahaman
istilah merdeka belajar
· Operasional dan Aplikatif
memvisualisasikan
dan mendeskripsikan proses pembelajaran dan penilaian secara utuh
· Adaptif dan Fleksibel
Sesuai
dengan, karakteristik siswa, dan karakteristik satuan pendidikan serta
mempertimbangkan alokasi waktu dan relevansi ruang lingkup pembelajaran yakni
intra kurikuler, kokurikuler, dan ekstra kurikuler
Catatan khusus untuk PAUD:
Esensi alur tujuan pembelajaran
adalah perencanaan pembelajaran berdasarkan laju perkembangan anak
dan dikembangkan oleh masing-masing satuan agar dapat mencapai
CP. Satuan pendidikan dapat memilih untuk menyusun alur tujuan
pembelajaran atau tidak dan alur tujuan pembelajaran dapat dikembangkan
dengan pendekatan yang paling sesuai pada masing-masing satuan
pendidikan.
C. Komponen ATP PAUD
Telah
disampaikan di atas, bahwa pemerintah tidak membakukan format ATP PAUD. Satuan
Pendidikan diberikan keleluasaan dalam menentukan format ATP PAUD, sesuai
dengan kebutuhan dan mudah dipahami/dimengerti pendidik PAUD. Oleh karena itu,
maka dalam artikel ini, ditawarkan penyusunan komponen dan format ATP PAUD
dengan mengacu pada pokok-pokok GBPP/Silabus. Namun demikian tidak semua
komponen GBPP/Silabus dipakai semua, hanya 2 (dua) komponen yaitu tujuan dan
materi. Selanjutnya ditambahkan aspek perkembangan. Lebih dari itu, juga
digunakan STPPA, sebagai pedoman agar TP yang kita susun mengacu pada alur
perkembangan anak usia dini.
1. Tujuan
(CP dan TP)
Tujuan yang
dimaksudkan, serupa dengan konsep-konsep pada kurikulum sebelumnya: Tujuan
Instruksional Umum (TIU)/ Tujuan Instruksional Khusus (TIK), Standar Kompetensi
(SK)/Kompetensi Dasar (KD), Kompetensi Inti (KI)/Kompetensi Dasar (KD).
Pada IKM
PAUD, beberapa konsep di atas dirupakan dengan Capaian Pembelajaran (CP),
Tujuan Pembelajaran (TP), sebagai indikator diwujudkan dalam bentuk Tujuan
Kegiatan (TK). Rumusan CP sudah dipersiapkan dengan peraturan Kep.
Ka.BSKAP No. 033/H/KR/2022,
Perubahan Kep. Ka.BSKAP No. 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran BP PAUD
termaktub dalam Lampiran I.
2. Materi
Materi
pembelajaran juga sudah dipersiapkan dengan peraturan Permendikbud No.7 Th 2022
tentang Standar Isi. Dengan berlakunya ketentuan ini, maka hal yang sama mengenai
Standar Isi dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun
2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1668) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Materi
dalam standar Isi PAUD termaktub dalam Lampiran I, yang terdiri atas 8
(delapan) lingkup. Kriteria ruang lingkup materi yang sesuai dengan capaian
perkembangan yang telah dirumuskan pada Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan
Anak Usia Dini (STPPA).
3. Aspek Perkembangan
STPPA
difokuskan pada aspek perkembangan anak yang mencakup: nilai agama dan moral,
nilai Pancasila, fisik motorik, kognitif, bahasa, dan sosial emosional. Ruang
lingkup materi PAUD dalam Standar Isi mengacu pada STPPA yang memuat aspek
perkembangan anak dan dirumuskan secara terpadu dalam bentuk deskripsi capaian
perkembangan.
D. Format
dan Tahapan Menyusun ATP PAUD
1. Format
ATP PAUD
Berdasarkan
penjelasan komponen ATP PAUD dapat disimpulkan bahwa penyusunannya dilakukan
secara terpadu antara komonen CP, Materi, dan STPPA. Oleh sebab itu format yang
dibuat harus memperhatikan bagaimana agar ketiganya, terintegrasi dalam bentuk
Tujuan Pembelajaran, yang berkelanjutan dalam 1 (satu) tahun. Berikut tawaran
format ATP PAUD.
2. Tahapan Perumusan ATP PAUD
Berikut tahapan perumusan ATP PAUD:
a.
Memetakan Aspek Perkembangan, berdasarkan Elemen Capaian Pembelajaran.
Jika kita
cermati, maka aspek perkembangan NAM selaras dengan elemen CP nilai agama dan
budi pekerti. Aspek perkembangan FM dan Nilai Pancasila selaras dengan elemen
CP Jati Diri. Sedangkan aspek
perkembangan Bahasa, kognitif, seni dan ketrampilan hidup, selaras dengan
elemen CP literasi dan STEAM.
b.
Memetakan materi pembelajaran berdasarkan Elemen CP.
Hasil
pencermatan adalah: lingkup no. 1, selaras dengen elemen CP nilai agama dan
budi pekerti, lingkup no. 2, 3, dan 4, selaras dengen elemen CP Jati Diri,
sedangkan lingkup 5, 6, 7 dan 8, selaras dengan elemen CP literasi dan STEAM.
c. Menyusun Tujuan Pembelajaran (TP)
TP disusun dengan mempertimbangkan ketermuatan kompetensi,
yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu ditunjukkan/didemonstrasikan oleh
peserta didik (dapat menggunakan rumusan taksonomi Bloom/Anderson atau tahapan
lain misal: menu generik), dan lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama
yang perlu dipahami pada akhir satu unit pembelajaran (diambil dari kolom 2
dari format di atas).
Sebagai upaya mempermudah
mendistribusikan kompetensi berdasakan alur/laju perkembangan, maka TP dibuat
sejumlah 12 kolom, yang menunjukkan tingkatan kompetensi selama 1 (satu) tahun.
Mengapa disarankan 12 kolom? Dengan dibuatnya 12 kolom, yang masing-masing
kolom memuat TP berdasarkan alur perkembangan anak, maka akan mempermudah
peroleh TP dari bulan ke-1 sampai bulan ke-12, yang berdasarkan alur
perkembangan kompetensi anak.
Penyusunan ATP PAUD, untuk masing-masing kelompok usia, 3-4 th, 4-5 th, 5-6 th, menggunakan format yang sama. Kolom 1 dan 2 sama. Yang berbeda adalah TP mulai bln ke-1 s.d bln ke-12, dengan pembeda alur perkembangan masing-masing. Tentunya alur perkembangan masing-masing kelompok usia, berbeda sebagaimana tahapan perkembangannya.
E. Penutup
Tawaran penyusunan ATP PAUD ini didasari semata-mata,
untuk mempermudah bagi Pendidik PAUD dalam IKM PAUD. Tentunya pasti memantik
ragam tanggapan dari berbagai pihak, karena memang, dalam Pedoman yang ada
belum secara detail dijelaskan.
ATP PAUD, dalam implementasinya, juga fleksibel, sesuai
kemampuan Pendidik PAUD. Artinya, bukan sesuatu yang baku, namun rumusan konsep
dan format sudah diupayakan memenuhi konsep, prinsip dan rujukan yang
bersumber dari referensi yang ada.
Yang jelas, IKM PAUD membuka ruang kemerdekaan
berpikir, berkreativitas, dengan tetap berorientasi pada peningkatan kualitas PAUD.
Tulungagung, 5 September 2022