Oleh: Drs. M. Kasim, M.Pd. (Penilik PAUD, Kab. Tulungagung, Jatim)
Teman-teman….
Bagaimana langkah akhir setelah membuat dan mengirimkan instrumen melalui
google formulir?. Jawabannya adalah
mengolah/mengalisis dan men-display data yang telah terkumpul. Tahapan tersebut
akan dipaparkan dalam artikel berikut sekalian dengan contoh yang sangat sederhana. Ada berbagai pilihan pengolahan , dari cara yang paling rinci , misal dengan menggunakan Program SPSS
(Statistic Product and Service Solutions) atau program Excel sampai dengan yang paling sederhana. Semua bergantung
keinginan dan kebutuhan kita.
Dalam Lampiran Permendikbud No. 38 Tahun 2013, sudah ditegaskan secara implisit, bahwa pengolahan/penganalisisan
data (pemantauan ataupun penilaian), dilakukan dengan tahapan sebagaimana sebuah penelitian ilmiah dilakukan, mulai penyusunan instrumen, uji
validitas/reliabilitas instrumen, pengumpulan data, tabulasi data, analisis
statistik/nonstastik (bergantung data berupa data kualitatif atau kuantitatif).
Jarang Tersentuh
Faktanya sangat jarang, rekan-rekan, melakukan tahapan-tahapan tersebut, misal: melakukan tabulasi data. Padahal, kedudukan tabulasi data sangat penting dalam proses
penganalisisan/pengolahan data. Dengan tabulasi data, dapat dibuat sebuah
data akan lebih bisa “berbicara” dan bermakana. Artinya, bisa dicari
nilai rerata, baik yag terkait dengan nilai rerata capaian tiap responden
(pengelola ataupun guru), juga nilai rerata butir instrumen.
Apa fungsi
nilai rerata masing-masing? Nilai rerata capaian responden, untuk menentukan
dimana posisi seseorang, apakah termasuk di bawah rerata total ataukah di atas?
Kemudian, dengan mengetahui nilai rerata capaian responden, dapat dijadikan
dasar memberikan rekomendasi (hasil pemantauan) dan bimbingan (hasil
penilaian). Sedangkan capaian rerata butir instrumen, dapat dijadikan bahan
melakukan pembimbingan ataupun langkah-langkah lain untuk memastikan, bahwa
implementasi 8 SNP, tetap “on the track” dalam mencapai tujuan.
Dengan
melaksanakan tahapan-tahapan penganalisisa/pengolahan data sebagaimana tersebut
di atas, maka diibaratkan, jika penilik adalah seorang dokter, akan memberikan
obat dengan takaran tepat dan terukur, karena melalui diagnosis yang benar. Proses penganalisisan data jika dilakukan
dengan benar, akan memperoleh hasil analisis yang
dapat dipertanggungjawabkan, sebagai bahan penarikan kesimpulan.
Tabulasi Data
Memang benar, tabulasi data tidak harus muncul
dalam proses analisis data baik dalam pemantauan maupun penilian. Namun
berdasarkan hasil pantaun, sejauh ini, hampir seluruhnya, rekan-rekan penilik
memunculkan data kuantitatif, misal persentase atau angka statistik.
Instrumenpun, rata-rata menggunakan skala likert, ataupun yang lain, dengan kriteria
tertentu. Artinya, hal tersebut,
seharusnya ditindaklanjuti proses tabulasi,
Istilah
“tabulasi” dapat diartikan “menyusun menjadi tabel”. Pengertian lain tabulasi
adalah pengolahan atau pemrosesan hingga menjadi tabel. Apakah semua data harus
diproses menjadi tabel, dan apa sebabnya harus menjadi tabel? Dari pengalaman
sehari-hari, ketika membaca buku atau terbitan lain, dapat dirasakan bahwa
memahami sesuatu dari tabel lebih mudah dan terarah dibandingkan dari uraian
narasi yang panjang sajiannya (Suharsimi Arikunto, 2014: 129). Tabulasi
adalah proses menempatkan data dalam bentuk tabel dengan cara membuat tabel
yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis.
Mengolah Data
Telah
disinggung di atas, bahwa, ada beberapa pilhan dalam mengolah sebuah data,
setelah melakukan tabulasi data, misal menggunakan bantuan Program SPSS
ataupun Program Excel. Disarankan, gunakan saja pengolahan data yang sesuai dengan kebutuhan, yang cukup sederhana, namun tetap dapat menghasilkan hasil olahan data
yang berkualitas. Berikut diberikan contoh
rumus program excel, yang default (bawaan) saja, tanpa harus menginstal, dan
cukup praktis, yaitu; average (untuk menghitung rerata).
Rumus
“average” dengan mudah ditemukan dalam menu program excel, dengan melihat
pada simbol “∑”, trus arahkan kursor pada pilihan
“average”.
Display data
Display
data, artinya kita menyajikan data, dalam bentuk yang lebih visual, tidak
berupa angka-angka. Tujuannya, agar orang lain (awam tentang data statstik),
dengan mudah memaknai dari paparan data. Display data misalnya menggunakan
tabel (satu arah, silang, atau distribusi frekuensi), ataupun diagram (batang,
lingkaran, jaring laba-laba, garis, histogram dsb).
Pembuatan
display data pun, tidak perlu yang rumit-rumit, cukup yang tersedia, dalam
program excel. Semuanya, tersedia, di
menu “insert”, selanjutnya arahkan
kursor kepada pilhan bentuk diagram apa yang diinginkan.
Baiklah
rekan-rekan, di akhir artikel ini, dilampirkan screenshot penganalisisan data,
mulai pengunduhan hasil respon, dalam bentuk Microsoft excel, kemudian
pengolahan data dan terakhir membuat diagram. Sangat simpel dan sederhana,
namun tanpa mengabaikan makna.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar