Oleh M Kasim
Pengalaman ketika setiap hari berturut-turut dalam satu minggu, melaksanakan kegiatan parenting, bulan ini, ada hal yang menarik. Pada sesi tanya jawab, ada seorang ibu-ibu bertanya, yang kebetulan beliau adalah pengelola Panti Asuhan Anak Yatim.
Begini dialog yang terjadi:
Ibu Penanya : “ Pak, saya adalah pengelola Panti Asuhan Anak Yatim. Yang saya tanyakan, kenapa hampir semua anak yatim memiliki sikap dan perilaku yang hampir sama. Apakah semua anak yatim memang demikian itu sikap dan perilakunya? Trus bagaimana cara mendidik dan mengasuh yang benar, baik menurut aturan umum atau menurut agama ? (dalam hal ini, agama Islam)."
Saya: (Bla..bla...bla..bla..bla..bllaaaa..dst)
Cttn: ini untuk mempersingkat tulisan.
Ibu Penanya: Terima kasih pak, atas jawabannya. (eh, padahal, saya sebenarnya ndak yakin dengan jawaban yang saya berikan). Begini pak, kapan waktu, jika berkenan, saya akan mengundang bapak untuk menjadi pembicara, pada saat saya mengumpulkan orangtua/keluarga dari anak tersebut... (Gobbrraaaakkkk...!!!).
***********************
Berdasarkan permintaan itulah sedikit ulasan ini saya buat... (persiapan sewaktu-waktu diundang...)
A.Pengertian Single Parent
Anak yatim/piatu/yatim-piatu, adalah anak yang tidak memiliki orangtua yang lengkap atau tidak memiliki kedua-duanya. Orangtua yang tidak lengkap inilah yang disebut single parent. Single parent, terjadi karena perceraian, meninggal dunia, kehamilan di luar nikah, atau adopsi karena tidak mau menikah.
B. Dampak Single Parent terhadap Perilaku Anak
1. Dampak Negatif
a. Perubahahan Perilaku Anak: sifat nakal, tidak sopan, dan depresi,
b. Perubahan sosial anak: kurang percaya diri dan minder untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar
c. Tersesat figuritas: figur ayah dan ibu harus diperoleh seimbang oleh anak. Jika satu diantaranya tidak ada, maka akan terjadi kesalahan pemahaman figur dari jenis gender yang berbeda. Contoh: anak laki-laki menganggap figur ayah dari ibu, sehingga bersikap lemah gemulai atau kewanita-wanitaan.
2. Dampak Positif
a. Terhindar dari kemungkinan pertengkaran orangtua
b. Anak lebih mandiri : sering mendapat beban tugas rumah tangga lebih awal , karena situasi dan kondisi yang menuntut demikian.
c. Anak berkepribadian kuat; dengan gemblengan permasalahan keluarga dari kecil, menjadikan anak lebih siap menghadapi beban kehidupan pada masa dewasanya.
C. Pola Asuh anak
1. Jenis Pola Asuh
a. Pola Pengasuhan Otoriter (Berkuasa Penuh)
Ciri2nya:
1). Keinginan kuat dlm Pendidikan Anak.. terpusat pd orangtua.
2). Kendali pendidikan anak, sepenuhnya ditangan Orangtua.
3). Mengabaikan pendapat dan perasaan anak.
Dampak/akibat thd anak:
1). Anak menjadi penakut.
2). Anak tidak percaya diri
3) Anak menjadi penentang/ pemberontak.
b. Pola Pengasuhan Permisif (serba membolehkan)
Ciri2nya:
1). Cenderung tanpa memberikan bimbingan/arahan
2) Serba mengijinkan/membolehkan kan
3). Kurang/tdk mengontrol anak
Dampak/akibat thd anak:
1). Anak agresif
2). Anak pemberontak
3). Suka mendominasi ( menang sendiri)
4). Tidak patuh thd aturan
5). Prestasi rendah.
c. Pola Pengasuhan Demokratis ( Keseimbangan)
Ciri2nya:
1). Sikap menerima dan kontrol/ pertimbangan yg berimbang.
2). Cepat memahami kebutuhan anak.
3). Mendorong anak untuk berpendapat dan bertanya..
4). Selalu menjelaskan dampak perbuatan baik/ buruk.
Hasil profil anak:
1). Anak bersahabat.
2). Anak percaya diri
3). Anak sopan
4) Anak mudah bekerjasama
5). Anak memiliki sikap pengendalian diri
6). Anak memiliki sikap ingin tahu
7). Anak memiliki arah /tujuan hidup
8). Anak memiliki orientasi utk berprestasi.
2. Prinsip-prinsip pola asuh
Banyak prinsip pola asuh, sedangkan menurut agama Islam, sbb:
a. Menanamkan tauhid dan menghindari kemusyrikan
b. Menanamkan rasa wajib memuliakan Allah SWT dan selalu dalam pengawasan-Nya.
c. Menanamkan rasa wajib mengerjakan sholat sebagai sarana berkomunikasi dengan Allhoh SWT.
d. Menanamkan sikap hormat dan taat kepada orangtua, selama tidak bertentangan dengan aqidah.
e. Menanamkan sikap amar makruf dan nahi munkar, serta tabah menghadapi cobaan hidup.
f. Menanamkan sikap hormat kepada sesama, dan tidak sombong.
3. Alat Pola Asuh
a.Keteladanan
b. Anjuran
c. Latihan
d. Pujian
e. Larangan dan Perintah
f. Koreksi dan Pengawasan
g. Hukuman
4. Strategi Pola Asuh Single Parent
a. Orang tua harus berperan ganda
b. Memanfaatkan kualitas waktu
c. Komunikasi antara orangtua dengan anak yang sehat
d. Menerapkan disiplin
e. Hubungan interpersonal (dasar untuk bersosial)
f. Persepsi positif terhadap anak.
Demikian, catatan kecil, yang mungkin dapat bermanfaat, jika pada saat parenting, ada pertanyaan tentang single parent. Semoga bermanfaat.
file://MATERI%20PARENTING/Single%20Parent/Single%20Parent%202.pdf.
http://kumpulanmakalah94.blogspot.co.id/2015/11/makalah-peranan-keluargaorang-tua-dalam.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar