PENILIK ADA DAN BISA

Jumat, 08 Februari 2019

EKSISTENSI PENILIK: AKU BANGGA JADI PENILIK

Oleh M. Kasim

"Ngaco ah..."

Kalaupun ada yg berkomentar demikian...tdk ada  "sakitnya tuh di sini"....

Kebanggaan oleh seseorang thd  profesi yg dipilih, sangat berpengaruh thd tumbuhnya sikap profesional. Jika  rasa bangga tertanam, seseorang akan memiliki jiwa " esprit de corps".  " Kebanggaan" , "Profesional dan "esprit de corps", tiga konsep yg saling mengait.

Bagaimana agar rasa bangga tumbuh?. Berikut bbrp syarat seseorang agar mmiliki rasa bangga akan suatu profesi:

1). Profesi dipilih berdasar keyakinan dan kesadaran yg mulia.
Profesi dipilih krn diyakini mmberikan  manffaat bagi dirinya  utk memenuhi kebutuhan yg paling tinggi yg dlm teori Maslow, yaitu kebutuhan "Aktualisasi Diri".
Tentunya dng tanpa melupakan dasar2 nilai yg lebih hakiki, keagamaan, bahwa segala sesuatu dilakukan sebagai ibadah kpd-Nya.

2) Profesi jng dipilih berdasarkan falsafah pragmatisme.
Pragmatisme, lbih merujuk kpd konsep mencari keuntungan semata. Implikasinya, sgla sesuatu diukur dengan materi (baca: uang).
Artinya, bukan dilarang setiap profesi menuntut penghargaan, namun proporsionalitas antara hak dan kewajiban lbih dikedepankan.

Sikap bangga akan berkontribusi thd tumbuhnya sikap profesional. Memang, tdk hanya cukup bangga saja, agar seseorang memiliki sikap profesional, tetapi sikap bangga mmberi pondasi.  Rasa bangga akan menumbuhkan :

1).  Komitmen yg tinggi.
Komitmen adlh janji pd diri sendiri dan org lain yg tercermin dlm perilaku.
Komitmen akan mendorong rasa percaya diri dan srmangat kerja dlm menjalankan tugas, menuju perubahan ke arah lbh baik.

2). Tanggung Jawab.
Berarti berbuat sesuatu, krn kesadaran akan kewajibannya. Kesadaran menanggung sgl tingkah laku  atau perbuatannya.

Rasa bangga juga membangun sikap atau semangat " Esprit de corps".
Pengertian yg sama, dlm bhs Indonesia, terutama di lingkungan TNI, yaitu jiwa KORSA. ( Komando Satu Rasa).
Bagaimana untuk mengevaluasi tingkat "esprit de corps" dari seseorang atau kelompok/satuan tertentu? Berikut indikatornya.

1). Tingkat antusiasme atau semangat sbg anggota kelompok/ satuan.
2). Tingkat semangat membangun keunggulan/nama baik kelompok/kesatuan.
3). Tingkat/semangat untuk bersaing sehat yg kuat
4). Tingkat kesediaan/kepatuhan mengikuti kegiatan kelompok/kesatuan
5). Tingkat kebanggan mengikuti tradisi/sejarah kesatuan
6).Tingkat keyakinan bhwa kelompok/satuannya lbh baik dari yg lain
7). Kesiap-siagaan dlm tolong-menoling sesama anggota
8). Tingkat ketertarikan org bergabung thd kelompok/satuannya.
(arti-definisi-penfetian.info)

Tiga hal di atas menjadi sebuah instrumen untuk membangun jati diri seseorang dlm menumbuhkan kebanggan thd profesi yg dipilih, termasuk Penilik. Oleh sbb itu, masing2 Penilik dpt bertanya kpd diri sendiri, dg menjawab pertanyaan berikut:

1). Apakah motiv menjadi penilik,? Apakah didasari keyakinan bhwa Penilik tpat yg tepat utk " mengaktualisasikan diri?" Apakah pilihan berdasar pragmatisme?

2). Apakah eelama menjadi Penilik berupaya membangun sikap profesionalisme, dg komitmen thd profesi dan sikap tanggung jawab?

3). Apakah selama menjadi Penilik berupaya membangun dan menjaga sikap " esprit de corps" thd kelompok/ kesatuannya ( IPI)?.

Tiga pertanyaan tersebut, menjadi tolok ukur bagi Penilik dalam bercermin diri.
Selanjutnya silahkan meletakkan tanda coretan pada garis tingkat ukuran kebanggan menjadi Penilik.
Dimana posisi tingkat kebanggan kita menjadi Penilik? Kita tanya pada rumput yang bergoyang...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IKM PAUD: ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) PAUD SERUPA SILABUS

  Oleh M. Kasim Menyambung artikel sebelumnya, mencermati konsep dan bentuk fisik ATP. Terus terang, artikel ini memungkinkan memantik dis...