PENILIK ADA DAN BISA

Jumat, 08 Februari 2019

EKSISTENSI PENILIK: APAKAH PENGURUS IPI (JUGA ANGGOTA) MENGALAMI KRISIS KEPEMIMPINAN..?

Oleh M. Kasim

PROLOG:
Seingat saya, sdh 2 (dua) kali mmbaca postingan...yg menyatakan..sebuah teori.(analog? ) bhwa tdk ada krisis bawahan.. yg ada adlh kirsis kepemimpinan....

Suatu malam terjadi diskusi antara 3 (tiga ) penilik yg dimulai dari sebuah pertanyaan:  apa yg hrs dilakukan IPI jika ada anggotanya (yg diprediksi) mau mndirikan organisasi profesi yg baru?.....

Dan selanjutnya..terjadilah diskusi yg panjang dg mmaparkan argumen2 berdasarkan norma2 keorganisasian serta logika hukum...(sayang..mungkin terjadi di penghujung malam..sd di awal dini.. hari,...sehingga tdk banyak yg melibatkan diri..)

Uraian..berikut ini..tdk mmbhas ending dr diskusi tsb...juga tdk menjustifikasi.diskusi tsbt....tetapi mncoba memaknai...klo boleh dikatakan menyibak "tirai" ada apa di balik "pertanyaan nakal" dari topik tsb?....

IPI sbg organisasi profesi penilik dan juga spt organss profesi yg lainnya...didirikan oleh para penilik..dg tujuan minimal ada 2 : wadah peningkatan profesionalitas..dan perjuangan aspirasi (nasib/cita2/harlindung)...

Dalam sbuah organisasi ada dua pihak..yg pokok yaitu pengurus dan anggota. Organisasi akan dapat berjalan dan bersama2..mncapai tujuan.. jika dua pihak tsb, dapat mmerankan tugas fungsinya atau menjalankan hak dan jewajibannya..
masing2..

Dalam perjalanan, adlh wajar jika  terjadi dinamika..krn perbedaan persepsi (walau memiliki visi dan misi yg sama)... Bukan barang haram... Justru hal ini jika dikelola dg manajemen "kepemimpinan" yg baik..akan menjadi sumber tenaga..yg mmpu mmobilisasi roda organisasi.berputar  hebat...
Sebaliknya jika tidak...maka..yg terjadi adlh kebuntuan komunikasi...tersendatnya..alur koordinasi... terpisahnya Pengurus dg Anggota..oleh dinding "egoisme" masing2... Jika sdh mencapai ambang batas "daya tahan" masing2.. maka terjadilah.. pemutusan kontrak amanah dari anggota ke pengurus...

Nah..di sinilah..mungkin yg dimaksud...terjadinya "krisis kepemimpinan"..

Bagamana kepemimpinan. yg shrsnya.
.diimplementasikan dlm organisasi..agar hal tersebut tdk terjadi..? Berikut bbrp hal yg disimpulkan berdasarkan pengalaman..:

1). Pertahankan bahkan tingkatkan kepercayaan anggota kpd Pengurus. Ingat, pengurus adlh pilihan anggota. Pengurus mndapat amanah dr anggota, berdasarkan kepercayaan anggota.

2). Buatlah program (diputuskan dlm raker, tentunya) yg langsung menyentuh kebutuhan dasar (kenaikan tingkat,  kesejahteraan, bantu kelancaran dlm tugas dalmut)

3). Buka kran selebar-lebarnya , seluas-luasnya..arus komunikasi..koordinasi...penyampaian aspirasi..informasi...dsb.
Harapannya..ada trnsparansi..akuntabelitas.. aksesbilitas..di organisasi.

4). Terakhir..bisa dipertimbangkan motto:
Organisasi bukan birokrasi,  dan Ketua bukan Kepala...

Hanya..saja...tdk berimbang jika yg menjadi sorotan hanya "kepemimpinan".(baca: pengurus). Anggota..walau tdk mendapatkan label "krisis bawahan"..juga hrs mmahami kewajibannya, jng hanya terfokus kpd haknya saja. Sekaligus jng cepat2 mengambil langkah "extra ordinary" semacam kudeta..dlm sebuah negara...jika terjadi blm berjalannya sbuah organisasi sebgmn diamanahkan dlm AD/ART..
Mari kita..mainkan peran kita masing2 sesuai porsinya...agar ke dpn.. IPI tercatat dlm sejarah sbg satu di antara Organisasi Profesi yg elegan, profesional, modern , bermartabat dan amanah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IKM PAUD: ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) PAUD SERUPA SILABUS

  Oleh M. Kasim Menyambung artikel sebelumnya, mencermati konsep dan bentuk fisik ATP. Terus terang, artikel ini memungkinkan memantik dis...