PENILIK ADA DAN BISA

Kamis, 07 Februari 2019

EKSISTENSI PENILIK: MENDUNG KELABU, PENILIK.


Oleh M. Kasim

Perhatikan hasil penelitian tentang Penilik berikut. Implementasi tugas pokok dan fungsi penilik belum maksimal (Rasyad, 2017). Kemudian, data penelitian  secara rinci menunjukkan Pelaksanaan tugas dan fungsi Dalmut dan Evdam oleh Penilik, tidak lebih dari kisaran 20-30 % (Surahman, 2017). Begitulah hasil penelitian, dari Direktorat Pembinaan GTK PAUDDIKMAS, yang bekerjasama dengan UM (Universitas Negeri Malang).

Tertegun dan terkunci, tak mampu mengucapkan kata-kata, selain: sudah diduga. Dari awal diyakini, dan diprediksikan, hasil penelitian tersebut. Bahkan, beberapa pihak, bersikap, bagaikan hakim mengetukkan palu, sebelum vonis dibacakan. Memang secara kasat mata, fenomena, gejala, fakta ada dan nyata, kompentensi penilik, belum seperti yang diharapkan semua pihak.

Biarkan Air Mengalir dan Bola Menggelinding.
Tidak tahu persis, apa tujuan akhir dari penelitian tersebut. Kita, para penilik hanya berharap, hasil penelitian ini berdampak pada upaya serius untuk mengurai benang kusut tentang permasalahan yang membelit penilik. Selalu diperdebatkan, dan dipertentangkan, apa penyebab kondisi penilik yang demikian. Bagaimana pemecahan permasalahan penilik. Misal: penilik harus meningkat dulu kompentensinya, baru dinaikkan kesejahteraannya, ataukah dinaikkan kesejahteraannya, agar meningkat kompentensinya?. Persis seperti : dulu mana telur dan ayam.

Namun, perlu diyakini semua pihak, bahwa pengambil kebijakan akan bersikap bijak. Sebuas-buasnya harimau, tidak akan memakan anaknya. Terlihat dari kesimpulan penelitian tersebut.  Bahwa: fakta terjadianya deviasi implementasi regulasi penilik oleh pemerintah daerah, tak terbantahkan. Bahwa perhatian, pemerintah daerah terhadap penilik belum seperti yang diinginkan semua pihak. Oleh sebab itu, , berdasarkan penelitian tersebut, direkomendasikan, pihak Direktorat untuk memperhatikan: Infrastruktur regulasi, yang mencakup Sosialisasi, Pendampingan, Diklat , Harlindung.

Sikap Penilik, Sebaiknya.
Apakah, penilik berlarut dalam kesedihan yang berkepanjangan?. Meratapi nasib dan duka berkelanjutan? Bukan, dan jangan. Penilik telah lama tertempa kerasnya zaman. Penilik telah matang oleh hiruk pikuknya, metamorfose alam birokrasi. Satu keuntungan, hal tersebut, mampu memadukan semangat dan tekat untuk berpacu, berdiri tegak dan berjalan tegap, dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Biarpun, berona-rona penilik antar daerah, berwarna-warni, karena polesan pemerintah daerah yang berbeda pandangan, namun satu titik tumpuan harapan telah dibuktikan : penilik tetap ada.

Bimtek IT dan FGD tanggal 31 Oktober- 3 Nopember 2017, di Surabaya, adalah bukti yang tidak terbantahkan. Lebih dari 50 peserta, dari 10 propinsi yang tersebar di pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan, dengan biaya mandiri adalah wujud nyata: penilik bisa. Kesadaran untuk selalu meningkatkan kompentensi dan kepedulian untuk memberikan kontribusi pemikiran kepada pihak pengambil kebijakan, adalah sikap elegan yang patut diapresiasi. Haru biru, jadi satu.

 Pengikat
Situasi kondisi yang menyelimuti penilik, dipengaruhi banyak faktor, intern dan ekstern. Pemecahan dari ekstern, biarkanlah, pihak pengambil kebijakan yang menyelesaikannya. Kita, penilik, juga tidak elok, jika hanya berpangku tangan saja. Mari resapi dan  dalami: Permenpan RB No. 14 tahun 2010, Perber Mendiknas dan BKN_No 2 dan No.  7 Tahun 2011, serta Permendikbud N0. 38 Tahun 2013. Sambil berharap, pelangi akan  membentang setelah mendung turun hujan. (Catatan: yang menginginkan Aplikasi Dalmut include, 1 Triwulan: Renjatri, Pemantauan, Penilaian, pembimbingan dan Laptri, bisa kirim email).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IKM PAUD: ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) PAUD SERUPA SILABUS

  Oleh M. Kasim Menyambung artikel sebelumnya, mencermati konsep dan bentuk fisik ATP. Terus terang, artikel ini memungkinkan memantik dis...